Kamis, November 20, 2008

KHUSUS BUAT PARA CEWE



KEKERASAN DALAM PACARAN

Istilah kerennya, sih dating violence. Sebenernya sih banyak terjadi di sekitar kita, tapi, masih sedikit orang yang ngerti persoalan ini. Maka, kita kudu en mesti tau beberapa hal supaya bisa mengambil tindakan jika mengalaminya or buat ngebantuin teman yang menjadi korban. Pengen tau lebih banyak?terusin aja deh bacanya.

1. Kekerasan dalam pacaran? Ada enggak sih?

o Yup! Kekerasan dalam pacaran emang ada. Namun, kebanyakan saat sedang jatuh cinta, kita menganggap bahwa pacar kita adalah segalanya dan membuat kita rela diperlakukan atau melakukan apapun demi si dia. Tahu enggak? cemburu berlebihan, membentak, memaki, memukul, menampar, itu semua bukan bentuk rasa cinta, tapi kekerasan.

o Kalau bingung membedakan antara kekerasan dengan cinta, berarti kita sudah dibutakan oleh cinta. Untuk membedakannya, ingatlah bahwa cinta itu lemah lembut, sabar, rendah hati, penuh kasih; dan tidak ada kekerasan dalam cinta.

2. Apa aja sih bentuk kekerasan dalam pacaran?

a. Kekerasan fisik

o Misalnya memukul, menendang, menjambak rambut, mendorong, menampar, menonjok, mencekik, menganiaya bagian tubuh, menyundut dengan rokok, , memaksa kita ke tempat yang membahayakan keselamatan diri kita.

o Jangan didiamkan begitu saja jika menjadi korban, non. Banyak lho, di Indonesia kasus-kasus kekerasan dalam pacaran yang awalnya berupa penganiayaan fisik, kemudian berakhir tragis dengan pembunuhan.

b. Kekerasan seksual

o Bentuknya bisa berupa rabaan, ciuman, sentuhan yang tidak kita kehendaki, pelecehan seksual, memaksa kita untuk melakukan hubungan seks dengan beribu satu alasan tanpa persetujuan kita, apalagi dengan ancaman akan meninggalkan, atau akan menganiaya kita.

c. Kekerasan emosional

o Berupa cacian, makian, umpatan, hinaan, menjadikan kita bahan olok-olok dan tertawaan ataupun menyebut kita dengan julukan yang bikin sakit hati, cemburu berlebihan, ngelarang en ngebatesin aktivitas kita, ngelarang kita berdandan, ngebatesin kita bergaul dengan siapa, larangan bertegur sapa atau ramah dengan orang lain serta memeras.

o Bentuk kekerasan ini banyak terjadi, namun tidak kelihatan dan jarang disadari, termasuk oleh korbannya sendiri. Pada intinya, kekerasan emosional ini akan menimbulkan perasaan tertekan, tidak bebas dan tidak nyaman pada korbannya.

3. Waspada terhadap mitos yang menyesatkan

Mitos adalah pandangan or keyakinan masyarakat tentang suatu hal. Biasanya, kalo sohib, ortu, eyang dll ngomong tentang suatu hal kita pasti langsung percaya. Padahal, ada beberapa mitos yang belum tentu bener, bahkan kadang menyesatkan. Coba simak deh:

Salah (mitos yang salah):
Mitos bahwa cemburu maupun kekerasan dari pacar adalah bentuk perhatian doi ke kita en tanda k’lo dia cinta banget.
Yang bener:
Itu bukan bukti cinta, non, tetapi upaya mengontrol serta membatasi agar kita patuh, tunduk dan selalu menuruti kemauan pacar.

Salah nih (mitos yang salah):
Bahwa korban kekerasan juga punya andil dan memancing pelaku. Jadi, korban sendirilah yang menyebabkan kekerasan itu.
Sebenernya sih…:
Pelaku akan tetap melakukan kekerasan meski korban tidak melakukan apapun. Dengan menyalahkan korban, si pelaku berupaya membela diri dan melemparkan kesalahannya.

Salah:
Kalau si dia sudah minta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi lagi, maka korban sudah ‘aman’ dan pacar kita bener-bener ga’ akan ngulangin perbuatannya lagi.
Nyang Bener:
Kekerasan umumnya terjadi seperti siklus atau lingkaran yang akan terus kembali pada pola lamanya. Sesudah melakukan kekerasan pelaku sering meminta maaf dan berjanji tak akan mengulangi lagi. Tapi kita kudu waspada karena janji-janji itu sulit dipercaya.

Salah abis:
Setelah melakukan kekerasan terhadap kita, si dia akan semakin mesra.
Bener:
Wah..pandangan seperti ini sangat menyesatkan dan keliru abis. Kalau dipikir-pikir bakalan lebih banyak kekerasan yang dialami dibandingkan hepi-nya.

Salah:
Kalau pacar sudah janji mau bertanggungjawab sebelum melakukan hubungan seksual, maka kita akan baik-baik aja, en do’i pasti nepatin janjinya.
Yang Benernya...:
Hati-hati dengan janji-janji manis dan rayuan ‘maut’ yang dilontarkan laki-laki saat memaksa berhubungan seksual. Karena sudah banyak kasus perempuan yang akhirnya ditinggalkan pasangannya setelah ia dinodai bahkan sampai hamil di luar nikah.

Salah lagi…
Setelah punya pacar, maka pasangan kita berhak melakukan apa saja, karena kita sudah menjadi miliknya.
Bener deh
Wah…nggak la yauww….Tak seorangpun berhak atas diri kita, selain kita sendiri. Pacar dan suami kita pun tidak berhak memperlakukan kita seenaknya.

4. Apa yang Harus Dilakukan Jika Menjadi korban

o Kita berhak atas tubuh dan jiwa kita, tak seorangpun berhak menganggu-gugat.

o Meski saling cinta, tidak berarti pasangan boleh bertindak semau gue terhadap kita.

o Harus berani menolak dan berkata ‘TIDAK’ jika si dia mulai melakukan kekerasan.

o Hati-hati terhadap rayuan dan janji-janji manis si dia. Jika terjadi pemaksaan hubungan seksual, si dia bisa aja berdalih bahwa hal itu dilakukan suka sama suka.

o Jika ada perjanjian, buatlah secara tertulis dengan dibubuhi materai dan disertai saksi.

o Jika menjadi korban, kita berhak kok, merasa marah, kuatir dan merasa terhina.

o Laporkan ke polisi atau pihak berwenang lain, jika mengalami kekerasan.

o Mintalah Lembaga Bantuan Hukum untuk mendampingi.

5. Siapapun pelaku kekerasan dapat dihukum

o Sedekat apapun hubungan kita dengan si pelaku kekerasan, ia tetap dapat dihukum, maka segeralah melapor ke kepolisian jika menjadi korban.

o Jangan kawatir, sudah ada kok pasal-pasal yang bisa diterapkan misalnya: pasal 351-358 KUHP untuk penganiayaan fisik, pasal 289-296 KUHP tentang pencabulan jika kita mengalami pelecehan seksual, pasal 281-283 , pasal 532-533 KUHP untuk kejahatan terhadap kesopanan, dan pasal 286-288 KUHP untuk persetubuhan dengan perempuan di bawah umur

6. Jika harus ke Pengadilan

o HARUS SIAP MENTAL saat berhadapan dengan aparat kepolisian atau pengadilan yang kebanyakan laki-laki.

o JANGAN KAGET kalo mereka melontarkan pertanyaan yang bisa bikin kuping ‘merah’, bikin malu, membuat kita mo marah, nangis, ngeluarin komentar bernada menghina, terutama dari petugas atau pengacara lawan. Misalnya: kita yang dianggap ‘memancing’ pelaku, atau justru dianggap tidak bermoral dan bukan perempuan baik-baik, de-es-be.

o TETAP BERTAHAN! Seringkali, pelaku bisa bebas dari hukuman karena korban takut mengadu ke polisi, apalagi meneruskan kasusnya ke pengadilan

o HUBUNGI en terus berkomunikasi dengan sohib, individu atau organisasi yang peduli dengan masalah kekerasan terhadap anak dan perempuan.

o Buat yang tinggal di Jakarta, bisa menghubungi: LBH APIK (021-87797289) , Mitra Perempuan (8298421), Kalyanamitra (7902109), SIKAP (3917760). Di Yogya ada: Rifka Annisa (0274-518720) LSPPA (374813), dan Savy Amira di Surabaya (031-8706255)


INGAT,

TAK SEORANGPUN BERHAK MENJADIKAN KITA SEBAGAI OBJEK KEKERASAN !!!






Rabu, Oktober 15, 2008

Selasa, Oktober 14, 2008

" Dengarkanlah Sayang "



“ DENGARKANLAH SAYANG ( BAGIAN 1) ”

Lewat Kehangatan Bias Mentari Ku Titipkan Kasih Tulusku …
Lewat Embun Pagi Ku Titipkan Sebait Rindu Untukmu …
Lewat Desir Angin Yang Menyapu Wajahmu

Ku Kungkapkan Isi Hatiku
“Sungguh Aku Sayang Kamu”

Semoga Kau Mendengar Dan Merasakannya

Walau Kau Tidak Dapat Melihatnya

Tuhan,

Tolong Jaga Dia Dalam Nyata Dan Mayanya
Tolong Bantu Dia Dalam Kesusahannya
Tolong Ingatkanlah Dia Dalam Salahnya
Dan Tolong Sampaikan Padanya Bahwa

“Aku Sayang Sama Dia”


“ DENGARKANLAH SAYANG ( BAGIAN 2) “

Maafkan Aku Untuk Rasaku Yang Tak Terbendung…

Aku Tak Mampu Menahan Rindu

Maafkan Aku Untuk Waktu Yang Tersita…..

Aku Ingin Selalu Bersamamu

Maafkan Aku Untuk Hati Yang Gundah…..

Aku Ingin Lekas Menemuimu

Dalam Nyata Dan Rasa…




“ DENGARKANLAH SAYANG ( BAGIAN 3) “

Aku Memilihmu…
Untuk Menemaniku Di Kala Siang Tak Bermentari
Untuk menjagaku Di Kala Malam Tak Berbintang
Agar Dapat Terangiku Dengan Senyuman Teduhmu


Aku Memilihmu…
Saat Terik Sinar Menyengat Dan Membakar Langkah-Langkah
Saat Bulan Sabit Atau Purnama Menggigilkan Harapan
Agar Dapat Temaniku Menyusuri Usia


Aku Memilihmu…
Dengan Hati Yang Tak Memilih Waktu
Sepenuh Cinta Tanpa Masa
Semenjak Harap Masih Mendengung Hampa

zwani.com myspace graphic comments

“ DENGARKANLAH SAYANG ( BAGIAN 4) “

Haruskah Kusampaikan Semuanya

Lewat Senja Yang Menyongsong Malam?

Agar Gelap Mengatakan Padamu

Betapa Merindunya Aku Disini Seorang Diri ???

Maafkan Aku Sayang…

Tak Dapat Kupindahkan Rembulan Ke Taman Hatimu.

Mungkin Esok…

Saat Semua Makna Dapat Terengkuh Mesra

Dalam Untaian Kalimat Jiwa.




“ DENGARKANLAH SAYANG ( BAGIAN 5) “

Bagaimana Segelas Tintamu Menerjemahkan Kata-Kata ?

Sungguh Tak Mudah. . .
Hanya Selembar Jiwa Yang Ingin Ungkapkan Rasa
Tuangkan Hati Dalam Abjad Aksara
Sungguh Tak Mudah . . .
Memanggil Baris Demi Baris Kata Sederhana
Berusaha Menjalin Sejuta Makna
Berusaha Menembus Batas Diam

Walau Hanya Bait Demi Bait Seadanya
Berdengung Dalam Dada Dan Sukma
Mengucap Pada Lidah Yang Kelu

Semoga Menembus Batas Hening

Di Jiwamu Yang Kurindukan




Senin, Agustus 25, 2008

KESULITAN DALAM BELAJAR ( Learning Disabilities)

Kesulitan belajar dalam hal mendengarkan, bercakap-cakap, membaca, menulis, menalar, atau dalam matematika.
Ajarilah ia dengan penuh sabar,
dengan sabar ia akan mendapatkan arti belajar. Belajarnya akan menuntun pada ilmu yang benar
Faktor Penyebab:
  1. qBiologis ; genetik, neorologis
  2. kognitif & pemrosesan perilaku ;
  3. pemrosesan otak , lingkungan
Fakta:
- Masalah ini saering menetap hingga masa remaja atau dewasa
- Berdampak pada dimensi perseptual, kognisi dan bahasa
- Berdampak pada aspek-aspek lain dalam kehidupan anak

MACAM-MACAM LEARNING DISABILITIS :
1.Disleksia :
  1. Kesulitan belajar spesifik berkaitan dgn penguasaan keterampilan dasar yaitu mendengarkan, berbicara
    membaca & mengeja .1.
CIRI-CIRINYA:
  1. 1.Sulit mengeja
  2. 2.Sulit membedakan huruf b & d, p & q
  3. 3.Kekurangan atau kelebihan huruf dalam menulis
  4. 4.Sulit mengingat arah kiri & kanan
  5. 5.Sulit membedakan waktu (hari ini, kemarin,besok)
  6. 6.Sulit mengingat urutan
  7. 7.Sulit mengikuti instruksi verbal
  8. 8.Sulit berkonsentrasi, perhatiannya mudah teralihkan
  9. 9.Sulit berkomunikasi baik lisan maupun tulisan
  10. 10. Kurang percaya diri
2. Diakalkulia
Kesulitan belajar spesifik berkaitan dgn penguasaan keterampilan dasar yaitu berhitung & mengurutkan,
Ciri-ciri::
  1. 1.Sulit berhitung
  2. 2.Sulit mengurutkan
  3. 3.Sulit mengingat arah kiri & kanan
  4. 4.Sulit membedakan waktu (hari ini, kemarin,besok)
  5. 5.Sulit mengingat urutan
  6. 6.Sulit mengerjakan soal cerita pada matematika
  7. 7.Sulit mengeja
  8. 8.mudah teralihkan
  9. 9.Kurang percaya diri
3. Disfasia
Ketikdakmampuan atau keterbatasan kemampuan anak dalam menggunakan simbol linguistik untuk berkomunikasi secara verbal
Ciri-ciri :
  1. 1.Sulit berbicara, sering terjadi kesalahan dalam ucapan
  2. 2.Tidak mengerti arti dari kata
  3. 3.Tidak mengerti intruksi
  4. 4.Mulut & lidah kaku 5.Mempengaruhi perkembangan membaca & menulis
Assessment yang dapat dilakukan :
  1. 1.Screening/deteksi oleh guru/OT, biasanya secara informal atau melalui observasi
  2. Pemeriksaan oleh dokter
  3. Tes psikometri, observasi formal & informal oleh Psikolog
Deteksi Guru
pada area :
  1. Kemampuan Persepsi Motorik Halus
  2. Kemampuan Persepsi Motorik Kasar
  3. Kemampuan Persepsi Gerak
    Yang harus dipertimbangkan:
  1. vBagaimana potensi anak secara keseluruhan
  2. vApakah ada masalah kesehatan atau fisik
  3. vDimana letak kemampuan & ketidakmampuan
PENANGANAN ANAK DISGRAFIA DI SEKOLAH :
Kita dapat membantu anak berkesulitan belajar dengan mengenali caranya belajar
Karena belajar dengan gaya yg disukai
Akan membantu anak merasa senang
Pada aktivits belajarnya sehingga belajarpun menjadi optimal

Penanganan Umum
:
  1. 1.Manajemen kelas kecil
  2. 2.Pendekatan multisensory
  3. 3.Adanya aturan kelas
  4. 4.Adanya reward system
  5. 5.Pelatihan keterampilan sosial
  6. 6.Belajar dengan iringan musik
  7. 7.Senam otak (brain gym) 8.
  8. Kegiatan ekstra-kulikuler difokuskan untuk meminimalkan kesulitan belajar anak.
Penanganan khusus :
  1. Faktor kesiapan menulis
  2. Huruf Lepas/cetak
1.
FAKTOR KESIAPAN MENULIS dan PERALATAN
1. Aktivitas yang mendukung kontrol muskular.Mendukung
Mendukung mewarnai gambar. --> - Kertas, pinsil.
2. Koordinasi mata-tangan seperti: membuat lingkaran, menyalin
bentuk-bentuk geometri.---> - Kertas, pinsil.
3. Menelusuri bentuk geometri & barisan titik. ---> Kertas, pinsil.
4. Membuat garis horizontal dari kiri ke kanan. ---> Kertas, pinsil.
5. Membuat garis vertikal dari atas ke bawah dan sebaliknya. ---> Kertas, pinsil.
6. Membuat garis miring secara vertikal.---> Kertas, pinsil.
7. Menyalin bentuk-bentuk sederhana. ---> Kertas, pinsil.
8. Membedakan huruf yg mirip & huruf yg bunyinya hampir sama. ---> Kertas, pinsil.

HURUF LEPAS/CETAK dan PERALATAN
1. Guru memperlihatkan sebuah huruf yg akan ditulis. ---> Gambar huruf.
2. Guru mengucapkan dg jelas nama huruf & arah garis untuk hrf itu.---> Gambar huruf.
3. Siswa menelusuri huruf itu dg jarinya sambil mengucapkan dg jelas arah garis untuk membuat huruf itu. ---> - Gambar huruf.
4. Siswa menelusuri garis tersebut dengan pinsilnya.---> Gambar huruf pinsil.
5. Siswa menyalin contoh huruf itu dikertas/bukunya.---> Gambar huruf,Kertas, pinsil.
PENANGANAN ANAK DISLEKSIA DI SEKOLAH
Penanganan Umum:
  1. Manajemen kelas kecil
  2. 2.Pendekatan multisensory
  3. 3.Adanya aturan kelas
  4. 4.Adanya reward system
  5. 5.Pelatihan keterampilan sosial
  6. 6.Belajar dengan iringan musik
  7. 7.Senam otak (brain gym) 8.
  8. Kegiatan ekstra-kulikuler difokuskan untuk meminimalkan kesulitan belajar anak
Penanganan khusus :
1. Membaca Teknik.
2. Membaca pemahaman.

MEMBACA TEKNIK dan PERALATAN
1. Pengenalan nama huruf,bunyi,suku kata, 2 suku kata . --> Bak pasir, kartu huruf & cat.
2. Dikte. ---> Kertas, pinsil.
3. Membaca wacana & menjawab pertanyaan bacaan.--> Buku cerita bergambar & tdk.
4. Membedakan b & d dg bantuan ibu jari tangan kiri & kanan.--> Bak pasir , cat.
5. Membuat huruf dari pletisin/lilin. --> Pletisin/lilin
6. Dikelas membaca terakhir,mendengarkan teman-teman dulu membacanya.
7. Pada saat tes tulisan diperbesar,dibacakan soal pada saat tes
(namun bantuan dikurangi secara bertahap).
8. Pengurangan jumlah soal.

MEMBACA PEMAHAMAN dan PERALATAN
1. Menghubungkan kata dengan gambar. --> Kartu kata & gambar.
2. Mind Mapping. --> Tulisan dalam satu atau lebih.
3. Sebelum membaca suatu wacana dengan hanya melihat judul Tulisan dalam satu atau lebih.
anak dibiasakan bertanya: apa, siapa,dimana,kapan,mengapa
bagaimana.
4. Penjelasan langsung.

(By: Lilis Komariah, S.Psi)